Opening Hour

Mon - Fri, 08:00 - 17:00

Call Us

+6221 2295 2902

Email Us

altrion@altrion.id

Tujuan pengklasifikasian api adalah agar dapat menggunakan dengan tepat jenis media pemadam terhadap berbagai kelas kebakaran. Dengan klasifikasi ini diharapkan pemilihan media pemadam dapat sesuai dengan jenis kebakaran sehingga pemadaman dapat berlangsung secara efektif, dengan tidak mengabaikan prosedur pemadaman yang benar.

Klasifikasi kebakaran atau api yang dianut oleh Indonesia adalah klasifikasi kebakaran mengadopsi sistem National Fire Protection Association (NFPA), sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan PER.MEN: NO/PER/04/MEN/1980 tertanggal 14 April 1980.

Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelas A: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar padat, seperti; kayu, kain, kertas, kapuk, karet, plastik dan lain sebagainya.

2. Kelas B: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar cair, seperti; bensin, minyak tanah, spirtus, solar, avtur (jet fuel) dan lain sebagainya.

3. Kelas C: kebakaran atau api yang terjadi karena kegagalan fungsi peralatan listrik.

4. Kelas D: kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar logam atau metal, seperti; magnesium, titanium, aluminium, dan lain sebagainya.

TEKNIK PEMADAMAN API
Terdapat 4 (empat) teknik pemadaman api/ kebakaran. Dengan mempertimbangkan unsur-unsurdan reaksi yang membentuk terjadinya api, maka dengan cara menyingkirkan salah satu dari unsur-unsur tersebut, ataupun reaksi yang terjadi akan dapat memadamkan api.

Adapun teknik pemadaman api tersebut adalah sebagai berikut:

1. Smothering (menyelimuti), adalah teknik pemadaman dengan cara memisahkan uap bahan bakar dengan Oksigen (Udara).

2. Cooling (mendinginkan), teknik pemadaman dengan cara menyerap panas (menurunkan suhu) dari bahan bakar yang terbakar, sehingga proses pembakaran akan terhalang.

3. Starvation (mengurangi atau memisahkan bahan bakar), teknik pemadaman dengan cara memutuskan persediaan bahan bakar.

4. Breaking chain reaction, teknik pemadaman dengan cara memutuskan rantai reaksi kimia/reaksi pembakaran, atau dengan menangkap radikal-radikal bebas seperti OH- dan H+, agar tidak dapat melanjutkan proses pembakaran dari api tersebut. Penangkapan radikal-radikal bebas dapat menggunakan agen agen gas seperti CO2 atau N2 yang memiliki suhu sangat rendah dan membekukan yang bila terkena bagian tubuh dapat mengakibatkan Frostbite , atau menggunakan agen agen gas lainnya seperti Hallon (sudah dilarang karena merusak Ozone) atau menggunakan agen agen gas lainnya seperti Argonite,Inergen, dll.

JENIS MEDIA PEMADAM
Ada 3 (tiga) jenis utama media pemadam yaitu:

1. Jenis cair: air, busa kimia, busa mekanis, AF3

2. Jenis padat: dry chemical (dry powder)

3. Jenis gas: CO2, N2 (Inergen, FM-200)

admin

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× ada yang bisa kami bantu ?